Catatan Kritis Jual Beli Isu Pada Pilkada Buleleng Dari Bandara, Linearitas serta Kesejahteraan

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px


 

Catatan Kritis Jual Beli Isu Pada Pilkada Buleleng Dari Bandara, Linearitas serta Kesejahteraan

Selasa, 08 Oktober 2024

Oleh: Muhammad Zulkipli

Buleleng -- Buleleng adalah salah satu Kabupaten dengan bentang alam terluas di Pulau Dewata sensus penduduk menyebut bahwa jumlah penduduk di Buleleng adalah berkisar diangkat 700-800 ribu jiwa.



Sayangnya Buleleng dengan bentang alam luas dengan pantai membentang seluas 144 km, menjadi cibiran dengan capaian IPM rendah, Kemiskinan menempati urutan 3 di Bali dan lapangan Tenaga kerja yang terbatas.



Hal iniembuat sekitar 30% masyarakat Buleleng keluar mencari kerja, atau bekerja diluar daerah entah karena alasan ekonomi atau alasan lainnya.



Pilkada Buleleng memang beda setelah KPU menetapkan Nomor  pada kedua kandidat yang dinyatakan lolos mendaftar, dimana Paket Sugawa Suardana mendapat Nomor Urut 1 Sedangkan Paket Sutjidra Supriatna mendapatkan Nomor Urut 2.



Sejak masa kampanye ditetapkan oleh KPU berbagai isu dilempar dan diwacanakan oleh kedua kandidat.



Dimana Paket Nomor 1 yang diusung KIM Plus Yakni Golkar Gerindra, Nasdem, Dan lainnya mengusung Kader Golkar Yakni Dr I Nyoman Sugawa Korry dan Wakilnya Dr Gede Suardana yang kemudian hari di Nasdemkan.



Dengan porsi kursi diparlemen tampanya Paket Sugawa Suardana Optimis dalam rumah besarnya menggoalkan impiannya menaklukkan Paslon Nomor 1 Yakni dr I Nyoman Sutjidra yang notabenenya adalah Mantan Wakil Bupati 2 Periode.



Sutjidra sendiri didampingi Wakil Bupatinya Yakni Gede Supriatna,SH yang notabenenya Mantan Ketua DPRD Buleleng selama 2 Periode.



Porsi Gerbong Paslon Nomor Urut 2 Dengan 21 Kursi Parlemen yakni PDIP 18, Hanura 2 dan PKB 1 Kursi selisih 4 Kursi Parlemen Dengan KIMPlus yang memiliki Gerbong Jumbo yakni Golkar 11, Nasdem 6, Gerindra 4 dan Partai Demokrat 3.



Sayangnya dalam perjalanan waktu kelemahan kaki kaki Koalisi Terlihat sebab secara tidak langsung Ketika KIM Plus Buleleng mengatakan Linear (Sejalur) Tapi fakta menyebutkan Gerindra Buleleng tidak menyodorkan Kadernya sendiri baik untuk bertarung dalam kompetisi Pilkada Buleleng yang semakin dekat dengan Pencoblosan.



Kesalahan, kelemahan atau keteledoran apapun namanya Masyarakat Pemilih Presiden Prabowo pasti mempertanyakan konsep Linear tersebut, Sebab Ditingkat Provinsi Bali Sendiri, Partai Gerindra Pusat mendaulat Made Muliawan Arya Atau De Gajah menjadi Calon Gubernur Sayangnya dibeberapa daerah Tidak Linear (Tidak Mencalonkan Kadernya), hal ini jelas sebuah Paradoks Konsep linear dimaksud.



Sehingga sangat hampa jika KIM Plus menjual jual Presiden Prabowo dalam Kampanyenya tapi Kader Prabowo sendiri tidak ditarik dalam bursa Bupati atau wakil Bupati dalam Pilkada Di beberapa Kabupaten di Bali, tak terkecuali di Buleleng.



Hal hal lain ini akan menjadi Boomerang konsep lineritas yang diusung para punggawa KIM Plus ditingkat Provinsi dan Kabupaten, sekaligus menjadi sumbu kemenangan Bagi Pihak PDIP dan Koalisinya yang terkenal solid dan militan.



Sementara menyoal investasi dan Bandara berdasarkan pengamatan penulis dan juga secara anonim mewancarai beberapa narasumber terpercaya di Buleleng, sepertinya akan sulit terealisasi dalam 100 hari pemerintahan Prabowo Gibran



" 2 ( Dua) Vendor yang selama ini memperjuangkan bandara masih melakukan negoisasi dengan investornya masing masing, ada isunya bubar adapula isunya merger, sebab ada pihak ketiga " Utusan Pusat" dipercaya akan menggulung inisiator bandara tersebut, sehingga skema desain dan perizinan akan diurus dari Nol," terang sumber kami.



Sehingga dipastikan jika mengambil posisi Fast Track "jualan bandara yang dipakai kandidat di Buleleng akan mentah minimal akhir pemerintahan Prabowo itu bisa Klir dan penlok turun," ucap sumber kami.




Lain hal nya dengan kubu merah, Paslon Nomor 2 sepertinya terus berupaya menahan laju isu bandara yang dijual kelompok KIM Plus, apalagi sebagian besar masyarakat Buleleng sudah bosan dengan janji janji pemerintah dan investor.



" Mungkinkah Bandara di Bali Utara hanya jualan kampanye disaat pemilu, pilpres Pilgub dan Pilkada,' ucap netizen suara rakyat Bali yang dikutip media kami.



Namun popularitas jualan bandara memang mengangkat kekuatan popularitas pihak kubu 01. Namun sayangnya Kubu 02 realistisenyampaikan bahwa urusan bandara adalah otoritas pusat, didaerah hanya menyiapkan apa saja kebutuhan pusat.



" Kita utamakan pembenahan infrastruktur seperti Jalan Raya, LRT atau jalan tol sehingga tidak krodit seperti Bali selatan," kutip Media ini dalam berbagai kampanye Paslon 02 di beberapa daerah.



Hal.lain menurut Paslon 02 bahwa pihaknya mendukung terciptanya optimalisasi  pelabuhan Sangsit dan Pelabuhan celukan bawang.



Sehingga ekositem ekonomi, Menurut Paslon Sutjidra Supriatna, hasil  pertanian dan kelautan berjalan danwmiliki saya saing, daya jual lebih tinggi, yang didukung oleh tekhnologi penyimpanannya dengan tekhnologi nano gama.



Namun sayang Paslon Nomor 1 Memiliki Ketajaman Visi yakni Trisula Investasi dan Buleleng sebagai Kota Pendidikan.



Dalam berbagai kesempatan SGK Suardana menyebut pihaknya menmpatkan Pembangunan Bandara, Pembangunan Pelabuhan. Sangsit dan Celukan Bawang, dalam hal ini menciptakan investasi dan lapangan pekerjaan.



Meskipun Konsep Buleleng sebagai Kota Pendidikan belum dibedah secara akurat oleh Sugawa Suardana namun publik Di Eks Provinsi Bali dan luar  sudah mengenal Kota Buleleng sebagai kota  tujuan pendidikan dan  penghasil bibit unggul dibidang SDM Terdidik dan berprestasi.



Apapun Visi Paslon 01 dan 02 kita tunggu saja dalam debat terbuka pada tanggal 23 Oktober 2024 Mendatang.



Sebab dalam visi misi kekuatan kandidat sudah mengukur dengan pengalaman dan kajian kajian mendalam bagaimana jalan kesejahteraan bagi masyarakat Buleleng ke depan.



Mari kita kawal dan ciptakan pilkada Buleleng dengan kaya konsep, komitment dan kejernihan dalam memilih sehingga harapan Buleleng menjadi Kota yang maju, sejahtera dan berkeadilan bisa tercapai.



Penulis Adalah Editor di beberapa Media Online / Korkab Lembaga Studi Visi Nusantara.

( Copy Right: Mengutip atau mengedarkan tulisan ini berdasarkan fakta dilapangan dan dikolabarisakan analisa simpulan, tulisan merupakan produk jurnalistik yang dilindungi undang undang)